• UPACARA PERINGATAN HARI LAHIR PANCASILA


     


    Kamis, 01 Juni 2023, SDN Pela Mampang 05 mengadakan Upacara Bendera untuk memperingati Hari Lahir Pancasila. Upacara ini diikuti oleh guru dan siswa SDN Pela Mampang 05. Petugas Upacara dilakukan oleh para guru dan peserta upacara di isi oleh siswa-siswa kelas 3, 4, dan 5. 
    Bapak Edi Junaedi, S.Pd sebagai pembina upacara menyampaikan amanat yang berisi tentang "Gotong Royong MembangunPeradaban dan Pertumbuhan Global". 

    Garis besar dari amanat tersebut adalah "Pancasila, hingga saat ini, tetap relevan di tengah dinamika. Prinsip-prinsip Pancasila perlu 

    kita jaga dalam seluruh aktivitas negara. Di tengah padatnya kegiatan dalam melaksanakan 

    tugas,  mari  kita  sejenak  berefleksi  dan  memahami  filosofi  yang  menjadi  nyawa negara 

    Indonesia. Pancasila mengandung 5 (lima) nilai universal dasar, yakni

    1. Ketuhanan. Dalam menyusun dan melaksanakan kebijakan, kita harus melihat dari aspek 

    spiritualitas yang selaras dengan budaya bangsa Indonesia. Misalnya, Kemendikbudristek 

    berkomitmen  untuk  menjamin  hak-hak  seluruh  peserta  didik  untuk  mendapatkan 

    pendidikan agama/spiritualitas yang selaras dengan keimanannya, termasuk memberikan 

    hak-hak pendidikan spiritualitas bagi penghayat kepercayaan. Kita juga bertugas dalam 

    menjaga, memelihara, dan meneruskan warisan kebudayaan yang di dalamnya sarat 

    dengan makna ketuhanan yang lekat dengan kehidupan masyarakat kini dan lampau. 

    2. Kemanusiaan.  Kita  harus  mengangkat derajat  manusia  dan  mengutamakan  harkat- 

    martabat manusia dalam kebijakan dan pelaksanaan program-program negara. Dalam hal 

    ini,  Kemendikbudristek  telah  membuka  akses  pendidikan  sebesar-besarnya  agar 

    masyarakat Indonesia bisa mendapatkan pendidikan terbaik, termasuk bagi masyarakat 

    tidak mampu melalui berbagai bentuk kebijakan dan bantuan sosial. Kemendikbudristek 

    juga membuka kesempatan bagi para pengungsi dan warga negara asing yang tinggal di 

    Indonesia untuk bersekolah, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

    3. Kebinekaan.  Indonesia  mencakup  seluruh  pulau  dan  suku  bangsa,  perlu  melihat 

    kemajemukan tersebut sebagai satu kesatuan. Kemendikbudristek menyusun Kurikulum 

    Merdeka untuk membuat pembelajaran lebih relevan dengan lingkungan sekitar. Selain 

    itu, Kemendikbudristek juga berupaya untuk mendorong interaksi dari Sabang sampai 

    Merauke dengan berbagai program pendidikan dan kebudayaan. Kemendikbudristek juga 

    berupaya membuat lingkungan kerja, sekolah, dan masyarakat agar menjunjung rasa 

    saling menghormati dengan segala keanekaragaman yang ada.

    4. Demokrasi.  Indonesia  perlu  membekali  anak-anak  kita  untuk  mampu  berinteraksi, 

    bersuara, dan berpendapat untuk mengemukakan pemikirannya. Selaras dengan nilai 

    demokrasi,  pendidikan  Indonesia  juga  ditransformasikan  sedemikian  rupa  untuk 

    mengurangi pembelajaran satu arah dan meningkatkan diskusi dalam pembelajaran.

    5. Keadilan sosial. Negara harus memperlakukan siapa pun secara setara, tanpa pandang 

    bulu,  termasuk  memastikan  akses  pendidikan  yang  inklusif  gender  dan  difabel. 

    Kemendikbudristek juga turut berupaya dalam membuka kesempatan bersekolah yang 

    setara bagi siapa saja, terlepas dari latar belakang sosial-ekonomi melalui kebijakan 

    bantuan sosial dan program-program afirmasi lainnya."




    Jakarta, 02 Juni 2023.


  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar